Pasar baru, mengapa investasi dalam perekonomian India lebih menjanjikan

Bagi kebanyakan orang, tampaknya tidak ada saham lain selain sekuritas perusahaan-perusahaan Amerika yang selalu kita dengar di berita.

Namun ada pasar lain, termasuk negara berkembang, yang memiliki prospek pertumbuhan dan pembayaran dividen yang besar.

Saat ini, Eropa dan Amerika sedang mengalami masa-masa sulit; sebagian besar ahli memperkirakan pasar saham mereka akan segera runtuh, sehingga investor semakin mencari aset-aset baru.

Sementara tujuan alternatif yang paling menarik adalah negara-negara seperti China dan India.

Pertanyaan yang wajar muncul: mana yang harus dipilih untuk menginvestasikan uang, Cina atau India?

Terlepas dari kenyataan bahwa ada banyak perusahaan menarik di Tiongkok saat ini, ada banyak alasan mengapa Anda sebaiknya menahan diri untuk tidak berinvestasi di perekonomian Tiongkok:

BROKER YANG DIREKOMENDASIKAN
pilihan terbaik saat ini

Perang ekonomi dengan AS: Konflik semakin meningkat setiap hari, dan pemerintah AS terus memikirkan cara melemahkan Tiongkok dengan menerapkan sanksi baru. Jika sanksi diperkuat, sebagian besar produsen akan kehilangan pasarnya dan akibatnya harga saham mereka akan turun.

Pertumbuhan Ekonomi Lebih Lambat: PDB Tiongkok tumbuh 3,0% pada tahun 2022, terendah dalam tiga dekade.

Pada tahun 2023, akan terjadi percepatan pertumbuhan PDB, namun indikatornya masih jauh dari tingkat sebelum Covid.

Masalah Rantai Pasokan: Tiongkok adalah produsen barang utama bagi perekonomian global. Namun karena pandemi COVID-19 dan faktor lainnya, rantai pasokan di Tiongkok terganggu sehingga menyebabkan harga naik dan produksi menurun.

Risiko politik: Pemerintah Tiongkok semakin melakukan campur tangan terhadap perekonomian negaranya, sehingga menciptakan ketidakpastian bagi investor.

Karena faktor-faktor ini, arus keluar investasi Amerika meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan investor dari negara lain juga mengurangi investasinya.

Perusahaan-perusahaan ternama Amerika memindahkan produksinya ke negara lain, termasuk India, dan hal ini memberikan pukulan telak bagi perekonomian Tiongkok yang sudah mulai menurun.

India sebagai alternatif terbaik selain China

Dalam beberapa tahun terakhir, minat investor terhadap saham perusahaan India semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

Pertumbuhan Ekonomi yang Stabil: India adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. PDB negara ini tumbuh sebesar 8,7% pada tahun 2022, tertinggi dalam delapan tahun terakhir.

Investasi di India

Populasi muda dan terus bertambah: India memiliki populasi lebih dari 1,4 miliar orang, dimana sekitar 60% diantaranya berusia di bawah 35 tahun. Hal ini menciptakan pasar barang dan jasa yang besar, yang berkontribusi terhadap pertumbuhan bisnis India.

Keterbukaan terhadap modal asing: Negara berupaya menarik modal asing untuk mengembangkan perekonomiannya. Pemerintah telah memperkenalkan sejumlah reformasi yang bertujuan memfasilitasi akses investor asing ke pasar India.

Imbal Hasil Tinggi: Saham India cenderung memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan saham Tiongkok. Pasalnya, bisnis di India masih dalam tahap pertumbuhan dan memiliki banyak potensi pertumbuhan.

Saat ini perusahaan India terbesar adalah:

  • Industri Ketergantungan        
  • Minyak India           
  • Minyak & Gas Alam            
  • Bank Negara India        
  • Tata Motor      
  • Minyak Bumi Bharata          
  • Ekspor Rajesh

Saham mereka dapat dibeli dari broker berikut - https://time-forex.com/vsebrokery/brokery-fondowogo-rynka

Tentu saja, berinvestasi pada saham apa pun memiliki risiko. Namun dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa membeli saham perusahaan India merupakan strategi yang lebih menguntungkan dibandingkan membeli saham perusahaan China.

Templat Joomla oleh a4joomla