Kenaikan harga minyak merangsang rubel.
Tidak peduli seberapa banyak orang yang skeptis menyatakan minyak murah, ekspektasi mereka tidak terpenuhi; harga minyak Brent mulai naik dan mencapai $46 per barel, sementara Light dijual pada $45.Alasan kenaikan harga adalah pernyataan niat anggota OPEC untuk mengembangkan rencana pengurangan produksi minyak.
Informasi ini datang dari salah satu pegawai Kementerian Produksi Minyak Mesir.
Menurutnya, isu ini akan menjadi isu utama pada pertemuan puncak bulan Desember; harga rendah tidak sesuai dengan mayoritas anggota OPEC.
Alasan kedua yang mempengaruhi kenaikan harga minyak adalah serangan teroris di Nigeria, yang menyebabkan rusaknya jalur utama pemompaan minyak.
Mata uang nasional menguat 2,1 persen, nilainya 66,58 terhadap dolar AS dan 69,30 terhadap mata uang Eropa.
Selain itu, terdapat peningkatan yang stabil pada harga saham perusahaan-perusahaan yang tanggal pembayaran dividennya semakin dekat; situasi ini disebabkan oleh peningkatan permohonan pembelian sekuritas tersebut.