Hubungan antara suku bunga dan harga tukar emas
Emas adalah salah satu logam mulia paling populer di dunia. Ini digunakan sebagai investasi, dekorasi dan industri.
Namun untuk mendapatkan hasil maksimal, Anda harus membeli logam mulia pada saat yang paling menguntungkan, ketika harga emas berada pada titik minimum.
Untuk menentukan harga minimum ini dan apakah harga logam akan naik atau turun, Anda perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi harga.
Salah satu faktor tersebut adalah suku bunga atau disebut juga tingkat diskonto bank nasional . Dalam hal ini, pengaruh terbesar diberikan oleh tingkat suku bunga dolar AS, yang besarnya ditentukan oleh badan seperti Federal Reserve System Amerika Serikat.
Bagaimana suku bunga mempengaruhi harga emas?
Melihat grafik tersebut, kita dapat mengatakan bahwa terdapat korelasi negatif antara harga emas dan suku bunga.
Kenaikan suku bunga biasanya menyebabkan harga emas turun. Hal ini disebabkan emas merupakan instrumen investasi alternatif yang berfungsi sebagai aset pelindung pada saat terjadi volatilitas, ketidakpastian, dan inflasi tinggi.
Ketika suku bunga naik, investor mulai mencari aset yang lebih menguntungkan, seperti obligasi atau deposito bank. Penurunan permintaan menyebabkan penurunan harga logam mulia.
Suku bunga yang lebih rendah menyebabkan harga emas naik. Dalam situasi ini, emas menjadi lebih menarik bagi investor sebagai aset protektif. Karena suku bunga rendah mengurangi imbal hasil obligasi dan deposito.
Selain itu, sejumlah besar uang murah merangsang peningkatan inflasi, dan logam mulia selalu dianggap sebagai perlindungan terbaik terhadap inflasi.
Situasi ini menyebabkan peningkatan permintaan emas, yang menjadi pilihan lebih menarik bagi investor yang mencari perlindungan terhadap inflasi dan risiko lainnya.
Selain itu, suku bunga juga secara tidak langsung dapat mempengaruhi harga emas. Misalnya, kenaikan suku bunga menyebabkan dolar AS naik. Hal ini dapat menurunkan permintaan emas dalam mata uang lain sehingga menyebabkan harganya turun.
Berikut adalah beberapa contoh spesifik bagaimana suku bunga mempengaruhi harga emas:
Pada awal tahun 2022, Federal Reserve AS mulai menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap tingginya inflasi. Hal ini menyebabkan penurunan harga emas dari $2.070 per ounce pada bulan Januari menjadi $1.600 per ounce pada bulan September.
Pada tahun 2008, selama krisis keuangan, Federal Reserve AS memangkas suku bunga ke rekor terendah. Hal ini menyebabkan kenaikan harga emas dari $700 per ons pada bulan September menjadi $1.900 per ons pada bulan Agustus 2011.
Pada tahun 1980, Federal Reserve AS menaikkan suku bunga menjadi 20% sebagai respons terhadap tingginya inflasi. Hal ini menyebabkan penurunan harga emas dari $850 per ons di bulan Januari menjadi $375 per ons di bulan Desember.
Bagaimana pengaruh suku bunga terhadap harga emas di masa depan?
Secara umum, suku bunga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga emas. Saat memperkirakan harga emas, penting untuk memperhitungkan tingkat suku bunga saat ini dan kemungkinan perubahannya di masa depan.
Memprediksi bagaimana suku bunga akan mempengaruhi harga emas di masa depan memang tidak mudah. Namun, melihat situasi pasar keuangan saat ini, kenaikan suku bunga diperkirakan akan memberikan tekanan pada harga emas.
Hal ini disebabkan oleh inflasi yang masih tinggi dan bank sentral di AS serta negara lain terus menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap hal tersebut.
Namun, jika inflasi mulai menurun, hal ini dapat menyebabkan penurunan suku bunga. Dalam hal ini, harga emas mungkin mulai naik.
Oleh karena itu, suku bunga merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan saat memprediksi harga emas.
Faktor-faktor lain seperti inflasi, situasi geopolitik dan kebijakan ekonomi juga perlu diperhitungkan. Terkadang situasi ekonomi dan geopolitik yang tidak stabil dapat berdampak lebih besar terhadap harga emas dibandingkan perubahan suku bunga.