Benjamin Graham bukan hanya seorang ahli teori yang hebat, tetapi juga seorang praktisi yang sukses
Seorang pria yang menjadi legenda di kalangan pedagang, pedagang dan investor terkenal, yang berhasil mengembangkan sistem maksimal dalam menilai nilai saham, dan yang terpenting, prospek masa depan mereka.
Benjamin lahir pada tanggal 8 Mei 1894 di Inggris, nama keluarga pertamanya adalah Grossbaum, investor masa depan memiliki akar Yahudi.
Keluarganya cukup kaya dan cerdas, namun tetap saja, pada tahun 1895, orang tuanya memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat, yang menjadi penentu dalam kehidupan Graham.
Sayangnya, beberapa tahun setelah pindah, sang ayah meninggal, yang memperburuk situasi keuangan keluarga dan sang ibu harus membesarkan anak-anak orang lain, sehingga ia membuka sebuah rumah kos pribadi.
Benjamin sendiri belajar dengan cukup baik, dan ini memungkinkan dia menerima beasiswa sepulang sekolah untuk belajar di Universitas Columbia, yang diselesaikan dengan aman dan sukses beberapa tahun kemudian.
Pekerjaan pertama seorang anak laki-laki berusia dua puluh tahun adalah posisi asisten di salah satu perusahaan pialang di New York, yang ia sukai daripada posisi profesor di Universitas Columbia yang sama.
Jumlah yang cukup besar mengingat saat itu Ben baru berusia 25 tahun dan saat itu tahun 1919.
Rahasia sukses karir adalah kemampuan analitis dan matematika yang sangat baik, karena bukan tanpa alasan Graham diundang untuk mengajar matematika di universitas tersebut.
Yakin akan kekuatan dan kemampuannya, Benjamin, pada usia 32 tahun, memutuskan untuk membuat dana investasi sendiri, pada masa itu, perusahaan seperti itu disebut kemitraan.
Perusahaan ini sukses eksis selama puluhan tahun, mendatangkan keuntungan bagi pendirinya dan selamat dari krisis tahun 1929.
Sejalan dengan aktivitas investasinya, Benjamin Graham mengajar keuangan di Universitas Columbia, tempat asalnya, sehingga banyak pemodal masa depan menganggapnya sebagai guru mereka.
Ia juga menulis beberapa buku, salah satunya Analisis Keamanan, yang masih dianggap sebagai panduan terbaik bagi investor pemula. Banyak karya telah diterbitkan yang ditujukan untuk analisis kondisi keuangan suatu perusahaan dan penilaian keuntungan yang diharapkan.
Strategi Benyamin Graham
Benjamin Graham adalah investor klasik yang lebih memilih berinvestasi di saham dibandingkan berspekulasi di sekuritas.
Prinsip inilah yang mendasari pendekatannya terhadap perdagangan saham, yang didasarkan pada analisis fundamental dari perusahaan itu sendiri yang menerbitkan saham ke pasar.
Selain itu, investor percaya bahwa ketika melakukan analisis, seseorang harus memperhatikan tidak hanya aset dan kewajiban perusahaan serta jumlah dividen yang dibayarkan, tetapi juga siapa yang menjalankannya dan orang-orang yang menjadi manajer puncak.
Warren Buffett menggunakan prinsip serupa dalam strategi investasinya , yang melampaui gurunya dan berhasil meraup kekayaan sebesar 85 miliar dolar AS.