Edwin Lefebvre
Banyak trader yang tercatat dalam sejarah dengan berhasil mengumpulkan lebih dari puluhan juta dolar, namun nama mereka dilupakan dari tahun ke tahun, karena tidak ada yang tersisa dari mereka kecuali biografi kering dan statistik kesuksesan mereka.Padahal, untuk selamanya mencatatkan nama Anda dalam sejarah dunia bursa, tidak cukup hanya memiliki kekayaan, tetapi Anda perlu meninggalkan sesuatu yang dapat memberi semangat bagi generasi berikutnya.
Misalnya, Edwin Lefevre sudah tidak asing lagi bagi hampir semua profesional, karena buku yang ditulisnya termasuk dalam daftar bacaan wajib bagi setiap orang yang ingin menjadi spekulan.
Edwin Lefevre menunjukkan dunia bursa saham dari sudut pandang yang sangat berbeda, menunjukkan semua nuansa dan seluk-beluk profesi ini. Keunggulannya jauh lebih tinggi dibandingkan banyak multijutawan, dan jalur hidupnya dapat menjadi contoh yang sangat baik untuk diikuti oleh jutaan trader masa depan.
Edwin Lefevre lahir pada tanggal 23 Januari 1871 di kota Colon, Kolombia, yang saat ini berada di bawah yurisdiksi Panama. Keluarga Edwin sangat kaya, karena ayahnya adalah agen umum Pacific Shipping Company, yang memberikan kehidupan yang nyaman bagi dia dan ibunya.
Di sana Edwin menguasai profesi baru sebagai insinyur pertambangan, yang belum pernah ia kerjakan sebelumnya.
Jenjang karir Edwin Lefebvre
Merasakan kehidupan di Amerika secara langsung, Edwin dengan jelas melihat prospek perkembangannya di negara ini dan tidak ingin mengikuti jejak ayahnya. Jadi, bahkan pada usia 19 tahun, ia menunjukkan minat khusus pada jurnalisme dan mendapat pekerjaan di salah satu surat kabar. Redaksi menugaskannya untuk menulis kolom tentang bursa, atau lebih tepatnya, dia hanya memantau perubahan harga saham-saham besar dan membagikan rangkuman sederhana.
Tentu saja, Lefebvre tidak melihat adanya prospek dalam pekerjaan seperti itu, jadi dia meminta untuk menulis artikel analitis percobaan tentang pisang, dan berdasarkan reaksi pembaca, editor akan dapat menarik kesimpulan tentang pemindahan ke posisi yang lebih serius. Materi yang ditulis Edwin sudah diterbitkan, namun tidak ada reaksi.
Oleh karena itu, Lefebvre mulai menggunakan satu trik kecil, yaitu atas nama pembaca, ia mengirimkan beberapa surat pujian. Editor tertipu oleh tipuan ini dan memindahkan Edwin ke bagian penulis. Setelah promosinya, Edwin menulis tentang pasar saham dan mewawancarai banyak spekulan.
Semasa bekerja sebagai jurnalis, Edwin semakin tertarik dengan bursa saham. Maka, ia mulai aktif berdagang bahkan menjadi broker. Karena Edwin sangat mencintai pena, dia ingin berbagi keahliannya dengan dunia dalam penerbitan baru. Namun, kematian ayahnya menghilangkan kebutuhan akan perdagangan aktif, karena warisan yang diterimanya dengan cepat membawanya ke jajaran investor besar.
Pada tahun 1901, pada usia tiga puluh, ia menulis “Stories of Wall Street,” yang menceritakan kisah spekulan saham. Kemudian pada tahun 1908, ia menerbitkan sepasang novel keuangan, yang karakter utamanya adalah pedagangyang melepaskan diri dari keadaan sulit tertentu.
Pada tahun 1909, ketika William Howard Taft menjadi presiden, Edwin diminta mencoba posisi pejabat. Jadi, dari tahun 1909 hingga 1913, Edwin Lefevre menjadi duta besar untuk negara-negara Eropa seperti Prancis, Italia, dan Spanyol. Namun, karier seorang diplomat tidak pernah melejit, karena dunia dilanda Perang Dunia Pertama.
Setelah pekerjaannya sebagai pejabat selesai, Edwin mulai aktif bekerja dengan majalah The Saturday Evening Post, dan rangkaian artikelnya yang ditulis antara tahun 1922 dan 1923 menginspirasinya untuk menulis novel keuangan baru.
Setelah dua tahun aktif menulis pada tahun 1925, dunia melihat bukunya yang paling terkenal berjudul “Memoar seorang spekulator saham" Buku ini menjadikannya salah satu pedagang paling terkenal, dan telah diterjemahkan ke banyak bahasa dan diterbitkan ulang beberapa kali.
Edwin Lefebvre meninggal pada tahun 1943, namun warisannya masih hidup hingga hari ini. Diketahui bahwa kedua putranya mencapai kesuksesan besar dalam karier mereka, yaitu, satu putra mengikuti jejak ayahnya dan mewujudkan dirinya di Walt Street, dan yang kedua menjadi politisi. Banyak jurnalis yang menulis bahwa rumah Edwin Lefebvre harus dijadikan harta nasional, karena banyaknya berbagai lukisan dan harta sejarah lainnya mencerminkan kekayaan budaya nasional AS.