Scalping tanpa indikator, sebagai salah satu opsi paling menguntungkan

Setiap teknik trading memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Scalping adalah gaya trading yang sangat menguntungkan yang dicapai dengan memanfaatkan gejolak pasar dan fluktuasi harga intraday.

Setiap gejolak pasar dan penyimpangan terkecil dalam kuotasi memungkinkan seorang trader untuk membuka posisi dan mengambil beberapa poin keuntungan.

Namun, mungkin hanya sedikit dari Anda yang mempertimbangkan bahwa gejolak pasar sangat sulit diprediksi, dan volatilitas tinggi yang terjadi selama rilis berita dapat benar-benar mengguncang Anda dan saraf Anda, belum lagi risiko yang mungkin ditimbulkan.

Strategi ini melibatkan perdagangan dinamis dengan sejumlah besar transaksi. Oleh karena itu, ketika berbicara dengan para profesional di bidang ini, hampir semua orang akan mengatakan bahwa 90 persen keberhasilan seorang scalper bergantung pada manajemen modal yang bijaksana dan kemampuan untuk dengan cepat dan tanpa ampun memangkas order yang merugi.

Broker yang direkomendasikan untuk scalping

Scalping diperbolehkan, kutipan lima digit dan spread minimal.

Oleh karena itu, sebelum membahas topik yang kompleks seperti scalping tanpa indikator, saya sarankan untuk memperbarui pengetahuan Anda tentang manajemen modal. Jadi, mari kita jelajahi beberapa metode scalping populer tanpa indikator.

Scalping tanpa indikator berdasarkan berita

Metode scalping yang paling umum tanpa indikator tentu saja adalah trading berdasarkan berita. Saya rasa bukan rahasia lagi bahwa untuk melakukan trading yang sukses, pasar harus bergerak terlebih dahulu, dan semakin tinggi volatilitasnya, semakin besar peluang untuk mendapatkan keuntungan. Berita adalah bahan bakar yang mendorong harga ke level tertinggi baru.

Jadi, bagaimana cara melakukan scalping berita? Pertama, Anda perlu memilih berita yang akan Anda gunakan, serta mengetahui waktu rilis yang tepat, harga sebelumnya, dan memiliki gambaran kasar tentang arah pasar yang diharapkan setelah rilis tersebut.

Untuk melakukan ini, Anda perlu melihat kalender ekonomi, yang dapat Anda temukan di situs web broker mana pun. Biasanya, semua berita dalam kalender dikategorikan sebagai volatilitas rendah, volatilitas tinggi, dan volatilitas menengah. 

Tugas Anda adalah memilih berita yang memiliki dampak terbesar pada pasar. Ini tidak selalu berupa indikator makroekonomi utama seperti PDB atau suku bunga; Anda dapat berhasil memperdagangkan berbagai indeks. Hampir setiap rilis berita menggerakkan pasar sebesar 10-15 pip pada saat rilisnya, dan inilah yang perlu Anda manfaatkan sebagai scalper.

Bagaimana jika Anda tidak tahu bagaimana berita akan memengaruhi pasar dan Anda baru mengenal pendekatan ini? Saya sarankan menggunakan kalender ekonomi .

Setelah Anda mengidentifikasi dan memilah berita, saatnya untuk mulai berdagang. Anda perlu memahami dengan jelas bagaimana Anda akan bertindak berdasarkan rilis data, karena pasar bereaksi terhadapnya secara instan, dan Anda bisa kehilangan keuntungan. Mari kita ambil Indeks Harga Konsumen Jerman sebagai contoh.

Berita ini berdampak besar pada pasangan mata uang EUR/USD. Setelah mengetahui bahwa nilai sebelumnya adalah -0,2% dan pembacaan aktual adalah 0%, Anda memutuskan untuk membuka posisi beli. Ada satu peringatan kecil saat melakukan scalping tanpa indikator menggunakan berita.

Scalper tidak mempertahankan posisi untuk waktu lama, jadi jadikan aturan untuk masuk pasar selama 2-3 candle (10-15 menit pada M5) dan keluar pada tanda pertama pullback. Jangan lupakan order stop, karena jika harga bergerak berlawanan arah, lonjakan tajam dapat menyebabkan Anda kehilangan lebih dari yang Anda harapkan. Berikut contoh perdagangan yang dipicu oleh berita:

scalping menggunakan berbagai strategi tanpa indikator


Menggunakan tempat lilin Jepang.

Banyak trader memanfaatkan candlestick pullback, yang juga dikenal sebagai pin. Candlestick ini muncul saat rilis berita atau di tengah-tengah suatu peristiwa berita. Titik masuknya tampak sangat sederhana. Anda melihat candlestick besar dengan ukuran yang tidak biasa, tetapi candlestick yang sama mulai menyusut, meninggalkan ekor yang panjang.

Ukuran candlestick menunjukkan bahwa para pelaku pasar mencoba mendorong harga naik atau turun, tetapi mereka kekurangan kekuatan untuk melakukannya, dan candlestick menyusut, meninggalkan ekor yang panjang. Situasi ini memberikan titik masuk yang sangat baik untuk pembalikan pasar, karena ekor yang panjang menunjukkan bahwa para pelaku pasar saat ini kekurangan kekuatan untuk mendorong harga, dan oleh karena itu harga akan berbalik.

Trading saat terjadi pullback dianggap berisiko, sehingga target biasanya ditetapkan pada 1-2 candlestick, dan order stop loss harus ditempatkan di tepi ekor candlestick. Oleh karena itu, kita membeli jika candlestick bearish telah membentuk ekor ke bawah yang besar, dan kita menjual jika candlestick bullish telah membentuk ekor ke atas yang besar. Strategi ini dijelaskan lebih detail di sini: http://time-forex.com/skalping/skalping-svechi

Contoh input ditunjukkan di bawah ini:

Melakukan perdagangan saat pasar datar.

Idenya sangat sederhana: ketika grafik mulai bergerak menyamping dalam rentang yang sempit, Anda perlu menandai batasnya dengan dua garis. Jika grafik menembus batas atas rentang, buka posisi beli; jika harga menembus batas bawah rentang, buka posisi jual.

Order stop ditempatkan di tengah saluran yang ditentukan atau di titik ekstrem lokal. Lihat gambar untuk contoh posisi:

Singkatnya, scalping tanpa indikator tidak kalah efektifnya dibandingkan menggunakan berbagai sistem trading yang kompleks. Jadi, jangan mempersulit diri sendiri; terkadang solusi sederhana jauh lebih efektif daripada yang terlihat sekilas.

Templat Joomla oleh a4joomla