Strategi perdagangan CPI di pasar valuta asing
Ada banyak strategi Forex sederhana yang bahkan dapat digunakan oleh trader pemula. Salah satunya disajikan di bawah ini. Intinya adalah sebagai berikut:

Fluktuasi nilai tukar mata uang nasional secara langsung bergantung pada tindakan bank sentral dan suku bunganya .
Ketika inflasi meningkat, regulator biasanya menaikkan suku bunga untuk mendinginkan perekonomian dan menjaga harga tetap terkendali.
Suku bunga yang lebih tinggi membuat mata uang lebih menarik bagi investor, meningkatkan permintaan, dan memperkuat nilai tukarnya. Jika inflasi melambat, bank sentral memperoleh ruang untuk melonggarkan kebijakan, melemahkan mata uang dan mengurangi imbal hasil aset di negara tersebut.
Bagaimana cara kerja strategi perkiraan suku bunga berbasis inflasi?
Pasar valuta asing tidak hanya bereaksi terhadap perubahan nilai tukar aktual, tetapi juga terhadap ekspektasi. Jika seorang trader memahami tren inflasi sebelumnya, ia dapat mengantisipasi tindakan para pembuat kebijakan di masa mendatang dan mengambil posisi sebelum pasar sepenuhnya memperhitungkan informasi ini ke dalam harganya.
Algoritmenya adalah sebagai berikut: pertama, tingkat inflasi saat ini dan trennya—naik, stabil, atau turun—dianalisis. Kemudian, data terkait diperhitungkan: indeks harga produsen, pertumbuhan upah, pengangguran, dan aktivitas konsumen. Berdasarkan indikator-indikator ini, ekspektasi dibentuk—apakah Bank Sentral akan menaikkan, mempertahankan suku bunga, atau menurunkannya.

Jika statistik inflasi terus meningkat dan indikator ekonomi tetap kuat, kemungkinan kenaikan suku bunga meningkat. Dalam kondisi seperti itu, mata uang nasional biasanya mulai menguat bahkan sebelum rapat regulator. Jika inflasi turun, pasar mulai memperhitungkan pelonggaran kebijakan dan tekanan pada mata uang.
Contoh penerapan strategi berbasis dolar AS
Di AS, tolok ukur utamanya adalah Indeks Harga Konsumen (IHK), yang diterbitkan setiap bulan. Investor juga memantau IHK Inti—inflasi yang tidak termasuk komponen volatil seperti energi dan pangan. Federal Reserve menganggap indikator ini sebagai indikator inflasi dasar yang paling andal.

Bayangkan situasi di mana IHK naik selama tiga bulan berturut-turut, sementara pasar tenaga kerja tetap kuat. Dalam situasi ini, The Fed mungkin mulai membahas perlunya pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut. Investor mulai membeli dolar, mengantisipasi kenaikan suku bunga. Pasangan mata uang seperti EUR/USD atau GBP/USD mungkin melemah, karena dolar menguat sesuai ekspektasi.
Situasi sebaliknya: inflasi di bawah perkiraan, IHK Inti menurun, dan retorika regulator melunak. Pasar mulai memperhitungkan penurunan suku bunga di masa mendatang. Dalam hal ini, mata uang AS melemah, sementara para pesaingnya menguat.
Oleh karena itu, reaksi pasar terhadap IHK seringkali lebih kuat daripada keputusan akhir The Fed. Seorang trader yang tahu cara menganalisis dinamika inflasi dapat memasuki posisi sebelum pergerakannya terlihat jelas bagi sebagian besar pelaku pasar.
Mata uang apa saja yang dapat digunakan dalam strategi ini dan seberapa efektifkah?
Strategi perdagangan CPI paling efektif pada mata uang negara-negara dengan perekonomian transparan, publikasi statistik berkala, dan tingkat sensitivitas kebijakan moneter yang tinggi terhadap inflasi. Mata uang ini meliputi dolar AS, pound Inggris, euro, dolar Kanada, dolar Selandia Baru, dan dolar Australia.

Dalam perekonomian ini, laporan inflasi menjadi pemicu utama untuk merevisi ekspektasi suku bunga.
Efektivitas strategi ini sangat tinggi selama periode ketika inflasi menyimpang secara signifikan dari target bank sentral.
Pada saat seperti itu, pasar bereaksi tajam terhadap setiap rilis data, dan pergerakan mata uang menjadi lebih mudah diprediksi. Namun, selama periode tenang, ketika inflasi stabil, potensinya berkurang, dan strategi beralih ke mode tunggu dan lihat untuk sinyal ekonomi baru.
Meskipun demikian, perdagangan berbasis CPI tetap menjadi salah satu pendekatan fundamental paling andal dalam Forex. Hal ini memungkinkan Anda membangun posisi berdasarkan dinamika ekonomi dan kebijakan moneter yang sebenarnya, alih-alih hanya menebak fluktuasi jangka pendek.

